Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan
hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur
bagaimana seharusnya manusiabergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang
berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah
yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Dalam bermasyarakat kita perlu etika dalam
bersosialisasi dilingkungan masyarakat, kenapa? Jangan sampai kita
dianggap sebagai orang tidak memeliki etika yang bisa menyebabkan kita
akan dijauhkan oleh lingkungan kita tinggal. Etika yang berlaku
dilikungan masyarakat, misalnya ketemu tetangga dekat rumah kita harus
sapa atau memberi senyuman, kalo berbicara harus sopan, hati-hati dalam
bersikap dan saling menghormati apabila dilingkungan tersebut sedang
melakukan ibadah dan pengajian. Dalam organisasi, kantor, lingkungan sekolah
atau kampus pun juga sama tidak berbeda jauh dengan lingkungan
masyarakat misalnya mendengar pendapat teman kita dahulu dan jangan
memotong pendapat teman kita yang belum selesai mengutarakan
pendapatnya, tidak mengobrol sendiri saat meeting, sopan santun dalam
bersikap dan ucapan dan saling menghormati dan menghargai sesama
anggota. Kalo bertemu teman, atasan, guru atau dosen harus menyapa dan
sebagainya. Dalam menggunakan teknologi pun, kita pun
harus tau etika dalam menggunakan teknologi. Misalnya etika dalam
menggunakan teknologi, Menggunakan komputer untuk kegiatan yang
bermanfaat bagi bagi negara, lingkungan dan diri sendiri. Jangan sampai
digunakan untuk tindakkan kejahatan. Setiap kita mempunyai profesi yang berbeda
dalam profesi juga kita harus mempunyai etika dalam profesi misalanya,
memiliki wawasan kependidikan, psikologi, budaya peserta didik dan
lingkungan. Mampu melaksanakan praktik bimbingan dan konseling secara
profesional. Mampu memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut
bimbingan konseling. Mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja sama
dalam bidangnya dengan pihak terkait. Memiliki wawasan psiko-sosial
kependidikan dan kemampuan memberdayakan warga belajar dalam konteks
lingkungannya
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang
dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
- Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
- Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu ke ahlian.
Menurut Siagian (dalam Kurniawan, 2005:74), profesionalisme adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan atau masyarakat. Menurut Abdulrahim (dalam suhrawardi, 1994 :10) bahwa profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
1. Punya Keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan perkembangan pribadinya.
Berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan Profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman, 1987).
Daftar Pustaka :
http://she2008.wordpress.com/2012/03/11/etika-dan-profesionalisme-tsi/
http://iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.4
http://riyandari.blogspot.com/2012/03/etika-dan-profesionalisme-tsi.html
http://kamilfiki.blogspot.com/2011/04/etika-dan-profesionalisme-tsi.html
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking